Kejutan dari Tuhan selalu mengiringi sepanjang hidup kita. Ada kejutan manis, juga kejutan pahit. Ada keberhasilan, pun juga ada kegagalan. Semuanya datang silih berganti bagaikan permainan bianglala. Awalnya kita memulai dari bawah, perlahan berputar, hingga sampai ke lingkaran teratas, dan kembali lagi ke bawah. Roda pasti berputar.
Di saat Tuhan memberikan momen tak terduga seperti kegagalan misalnya, awal mula kita pasti shocked dan bahkan bisa jadi tak terima. Kita malah mempertanyakan, “Kok bisa aku gagal padahal usahaku sudah sempurna?” Kawan, ingatlah bahwa usaha dan takdir itu berbeda irisan. Jika usaha kita maksimal, namun tak tertulis dalam takdir-Nya, sudah pasti kita harus belajar dari arti kata kegagalan. Ada pesan baik yang disampaikan Tuhan lewat kegagalan.
Dian Sastro artis cantik yang terkenal akan kepandaiannya itu pun juga pernah gagal, kawan. Dia bermimpi sekolah tinggi hingga ke luar negeri. Hasil jerih payahnya berakting di dunia perfilman dia tabung untuk membiayai rencananya tersebut. Entah mengapa, ada saja hal yang mencegahnya untuk segera berangkat studi, padahal tabungannya sudah terkumpul. Berulang kali Dian Sastro mencoba, tetapi kegagalan untuk berangkat selalu menyertai. Dia pun mencoba menerima kenyataan dan mengubah kegagalan menjadi kebermanfaatan.
Tuhan menuntunnya untuk mendirikan yayasan yang menaungi anak-anak tidak mampu bersekolah. Anak-anak kurang beruntung yang kebanyakan ada di Indonesia Timur. Lewat yayasan tadi, uang tabungan Dian Sastro semakin bermanfaat untuk umat, tak hanya ia manfaatkan untuk diri pribadi saja. Kini semakin banyak anak kurang beruntung yang berhasil disekolahkan oleh Dian Sastro. Barulah dia bangga, bahwa gagal itu tak mengapa, percayalah bahwa ada pesan khusus yang disampaikan Tuhan jika kita mau merenunginya.
Bisa jadi kita pernah sombong, bisa jadi kita pernah jumawa. Bisa jadi kita dijauhkan dengan sesuatu dalam rangka akan diselamatkan Tuhan. Sesuatu kita kejar, yang menurut kita baik, belum tentu baik pula menurut-Nya. Ada ukuran tertentu yang menjadi standar Tuhan yang kita sendiri tak mampu melihatnya saat momen kegagalan itu tiba. Manusia biasanya hanya akan paham setelah waktu menyembuhkan. Akhirnya manusia tersadar, “Ah, terima kasih Tuhan, ternyata ini maksud kebaikan yang Engkau sampaikan lewat kegagalan kemarin.”
Pada titik tertentu, kegagalan yang kita alami akan menyadarkan kita. Bahkan kita bisa bersyukur karena telah sembuh dan berhasil melewati kegagalan tadi. Momen tak terduga seperti ini, akan disuguhkan Tuhan pada kita sekali saja, maka petik hikmahnya dengan baik. Berprasangka baik kepada-Nya, bahwa di balik kegagalan ada keberhasilan. Memang awalnya kita buta, tak mampu melihatnya. Tapi percayalah, jika kita selalu berpikir positif maka Tuhan akan menunjukkan jalan dengan cara-Nya.
Gagal juga merupakan kesempatan dan pengalaman yang akan semakin memperkuat kita mengarungi samudera kehidupan. Hidup hanya sekali, kesempatan datang sekali, kegagalan juga datang sekali. Pun jika kegagalan harus datang lagi berulang kali, pastilah pelajaran dari setiap kegagalan itu akan berbeda. Maka nikmati sakit kita, sedih kita, dan kegagalan kita. Sekali ini saja.
#30DWC