Umat Islam selalu berpuasa satu bulan penuh dalam setahun selama lebih dari 12 jam tanpa asupan makanan. Ahli kesehatan meneliti bahwa puasa dapat mengaktifkan autophagy. Sebuah proses untuk memperbarui sel-sel yang rusak. Bisa dikatakan, puasa dapat membantu memperlambat proses penuaan.
Kata autophagy berasal dari Yunani. Auto yang berarti “diri”, dan phagein, yang berarti “makan”. Dengan demikian, autophagy menunjukkan “makan sendiri”. Sel dalam tubuh manusia dapat memakan sendiri (menggantikan) sel yang telah rusak.
Dengan merangsang autophagy lewat puasa, ibarat kita sedang membersihkan rumah. Kita harus menyingkirkan barang-barang lama sebelum dapat memasukkan barang-barang baru ke dalam rumah bukan? Jika kita memiliki lemari tua yang jelek, maka kita perlu membuangnya terlebih dahulu sebelum memasukkan lemari baru yang lebih kekinian. Apabila kita tetap memaksa memasukkan lemari baru tanpa mengeluarkan yang lama, artinya rumah kita jadi tidak indah. Itulah autophagy. Tubuh sedang dalam proses membersihkan diri dan merangsang hormon pertumbuhan. Seperti rumah, tubuh juga perlu renovasi total.
Konsep autophagy dikenalkan oleh ahli biologi sel asal Jepang, Yoshinori Ohsumi, yang memenangkan nobel dalam bidang fisiologi (kedokteran) di tahun 2016. Mulanya, pria yang lahir di Fukuoka ini melakukan serangkaian eksperimen brilian di awal 1990-an. Yoshinori Ohsumi menggunakan ragi roti untuk mengidentifikasi organisme yang berkembang dalam ragi roti. Dia kemudian menjelaskan mekanisme yang mendasari autophagy dalam ragi lalu menunjukkan bahwa mesin canggih serupa ada dalam sel tubuh manusia.
Yoshinori Ohsumi, menyebut dirinya “hanya peneliti dasar dalam ragi,” tetapi penemuannya membuka jalan untuk memahami pentingnya autophagy dalam banyak proses fisiologis. Konsep autophagy dapat digunakan untuk mempelajari kondisi tubuh saat beradaptasi dengan rasa lapar, adanya infeksi, ataupun adanya sel ganas (kanker).
Seiring berjalannya hidup manusia, sel-sel dalam tubuh mengumpulkan berbagai sel yang telah tua, sel dan protein rusak yang menghalangi kerja bagian dalam tubuh. Tubuh kita memiliki cara unik untuk membersihkan bagian-bagian yang rusak tersebut dan mempertahankan diri dari penyakit. Inilah proses yang disebut autophagy.
Lalu bagaimana caranya agar tubuh manusia bisa mengaktifkan autophagy?
Perusahaan farmasi mencoba membuat ramuan untuk merangsang autophagy. Tak hanya itu, bidang farmasi juga mengklaim bahwa suplemen atau diet tertentu dapat merangsang autophagy. Tetapi sebenarnya, hanya ada satu cara yang terbukti ampuh untuk memicunya, yaitu melalui puasa.
Autophagy dalam diri manusia dapat muncul apabila tubuh kekurangan nutrisi. Autophagy adalah respons terhadap stres. Ketika nutrisi langka, sel masuk ke mode pengawetan, di mana mereka lebih tahan terhadap stres atau penyakit. Dalam prosesnya, tubuh mengidentifikasi sel lama yang sudah tidak dibutuhkan dan menandainya sebagai sel yang harus dibuang.
Dengan merangsang autophagy, tubuh tidak hanya mulai membersihkan sel lama yang rusak, tetapi juga merangsang hormon pertumbuhan agar terbentuk sel-sel baru. Jadi, puasa (mengurangi nutrisi makanan) adalah cara terbaik untuk menyingkirkan sel lama dan menggantinya dengan yang baru.
Keren banget mbak Hening. Tulisannya selalu mengandung info baru.
LikeLiked by 1 person