Seiring bertambahnya usia, kita mengalami pergeseran dalam memaknai arti kata sahabat. Di usia kanak-kanak, sahabat lebih kita kenal dengan sebutan teman. Siapa pun yang mau bermain dengan asyik dan seru, itulah teman. Tumbuh menjadi anak remaja, arti kata sahabat berbeda dengan teman. Sahabat biasanya mengarah pada geng (gerombolan) atau kelompok remaja yang memiliki kesamaan, sedangkan teman ya sekadar orang yang kita kenal. Memasuki usia dewasa, makna sahabat akan lebih spesifik, yaitu orang yang bukan hanya menemani di kala senang saja, tetapi juga mendukung kita di kala susah.
Menemukan seseorang untuk menjadi sahabat bisa dikatakan susah-susah gampang. Jika sudah bertemu, merawatnya pun juga tak mudah. Terkadang ada saja konflik yang mengiringi. Saat awal kuliah, seseorang bisa bersahabat baik, lima tahun kemudian bisa jadi belum tentu sebaik dulu. Perbedaan tempat bekerja bisa merenggangkan jalinan persahabatan. Dulu sih mudah saja karena kita pernah satu kampus, namun ketika kuliah telah usai ya hanya segelintir orang saja yang masih bisa awet menjadi sahabat kita.
Dua orang bisa saling bersahabat dengan awet apabila memiliki kesamaan nasib dan sepenanggungan. Jika sudah banyak perbedaan tujuan ya seringnya persahabatan akan berakhir. Persahabatan juga bisa usai apabila sudah tak lagi sejalan atau malah salah satu pihak memanfaatkan sahabatnya. Pantaslah apabila ada nasihat yang beredar, “Bertemanlah kamu dengan sikap yang apa adanya, bukan ada apanya.” Persahabatan akan semakin runyam dan renggang bila ada rasa saling iri, dengki, atau malah ingin menjatuhkan seseorang yang disebut sahabat tadi.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan bahwa seseorang akan bersama dengan orang yang dia cintai. Artinya, Tuhan akan mempertemukan kita dengan orang-orang yang cocok. Terlebih jika kita langsung meminta kepada-Nya untuk dihadirkan teman-teman yang saling memberi kebermanfaatan. Tanamkan ketulusan dalam berteman, sehingga kita akan dipertemukan dengan orang-orang yang tulus pula.
Memiliki sahabat yang tulus memang tak ternilai harganya. Jika kita memiliki salah satunya, bersyukurlah, jika belum memiliki rawatlah pertemanan yang terjalin saat ini agar berujung pada ketulusan. Katakan pada diri sendiri untuk berusaha menjaga pertemanan, karena belum tentu kita akan menemukan sosok yang baik lagi di kesempatan berikutnya. Maklumi teman, hargai perbedaan. Hal yang tidak mudah, namun bila berhasil akan menjadi persahabatan yang indah.
#30DWC