Sebelum ditemukannya kamera, manusia menyimpan momen ke dalam hatinya. Setelah ada kamera, tambahan memori pun hadir. Kehadiran kamera semakin menambah kesan bagi setiap momen yang telah lewat. Setiap kita bisa menengok lembar demi lembar foto yang berisi kenangan.
Ketika zaman semakin serba digital, foto pun bisa tersimpan dengan jumlah memori yang lebih besar. Tanpa harus mencetaknya, kita bisa melihat hasil bidikan momen bersama orang-orang tercinta. Pesatnya media sosial semakin menambah memori yang bisa kita gunakan sebagai penyimpan kenangan. Berapa banyak orang yang telah memanfaatkan media sosial mereka untuk menyimpan foto kenangan? “Titip ya, facebook,” begitu dalihnya.
Foto semakin tersebar di media sosial. Entah untuk mengabarkan momen wisuda, pernikahan, kelahiran anak, sampai momen kematian juga sering terlihat di beranda media sosial. Betapa manusia sangat menyukai momen dan mengabadikannya. Kamera membantu manusia membuat ketidakabadian menjadi abadi.
Ambil saja contoh ketika musim gugur tiba. Musim yang menggambarkan bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi. Pasti ada masanya daun-daun itu berguguran. Kamera-lah yang membantu tetap mengabadikan momen gugurnya daun-daun.
Meski tanpa kamera pun, sebenarnya kita sangat perlu untuk menghargai setiap momen saat ini yang kita miliki dengan orang lain, karena momen itu mungkin tidak akan pernah terjadi lagi. Sebuah pertemuan memang tampak seperti rutinitas sederhana, tetapi yakinlah untuk menikmatinya secara mendalam karena momen tersebut tidak akan pernah terulang kembali.
#30DWC