Anak gadisku

Yanagawa hina-doll

Sehat sentosa

(Haiku by @heningperwita) 

Setiap tahun mendekati musim semi, keluarga di seluruh Jepang merayakan Hina Matsuri, atau dikenal sebagai Hari Anak Perempuan atau Hari Boneka. Festival tradisional ini dimulai pada 3 Maret, merupakan kesempatan untuk berdoa bagi kesejahteraan dan kemakmuran gadis-gadis kecil. Kota kanal Yanagawa di Prefektur Fukuoka merayakan Festival Boneka tahunan (Hina Matsuri) dengan beberapa acara penuh warna selama dua bulan di sepanjang kanal Yanagawa.

Di festival terbut terdapat sagemon. Sagemon (さげもん) menjadi kebiasaan yang diturunkan di Kota Yanagawa, Prefektur Fukuoka yang kemudian berkembang ke seluruh Jepang. Di festival itu, Yanagawa penuh dengan sagemon, kerajinan tradisional asli daerah tersebut.

Sagemon adalah ornamen gantung tradisional, diberikan kepada bayi perempuan yang baru lahir untuk Hina Matsuri pertama mereka. Sage secara harfiah berarti tali atau digantung dalam bahasa Jepang. Jadi sagemon berarti ornamen khusus yang dirangkai dalam satu garis. Sebanyak 51 ornamen cantik dirangkai dalam beberapa baris dan biasanya dipajang di pintu masuk atau di ruang tamu sebuah rumah. Sagemon ditampilkan untuk mendoakan pertumbuhan kesehatan anak perempuan dari sebuah keluarga, masa depan mereka yang cemerlang, dan umur panjang.

Sagemon terdiri dari ornamen seperti ikan mas, merpati, kelinci, bangau, bola bordir yang indah, dan sebagainya. Setiap item memiliki beberapa makna, seperti merpati menyebutkan keinginan orang tua untuk kehidupan damai anak perempuan mereka, tali untuk umur panjang anak perempuan, dan seterusnya.

Sagemon bisa juga berarti keberuntungan yang diwujudkan dalam hiasan dengan harapan kebahagiaan dan kesehatan bayi perempuan. Tradisi ini telah turun temurun dari orang tua ke anak cucu dan terus menjadi kebiasaan yang dirayakan oleh semua orang di masyarakat Jepang, sehingga menjadi wujud kasih sayang yang mengharukan.