haiku

Yaki Imo

Dingin menusuk

Batu panas mengepul

Ubi panggang

(Haiku by @heningperwita)

Pada malam musim gugur yang sejuk atau malam musim dingin, di sebagian besar wilayah Jepang, ada suara yang terdengar dari jalan.  “Yaaaaaki-Imoooo … Ishiyaki-Imoooo!”  (“Ubi panggang … Ubi panggang manis!).  Setelah terdengar suara, maka kita akan segera mencium aroma sesuatu yang manis dipanggang. 

Suara yang mirip lagu tersebut berasal dari penjual ubi panggang. Bagi generasi Jepang yang lebih tua, inilah soundtrack musim gugur dan musim dingin.  Dulu, ada lebih banyak lagi penjual ubi panggang yang berkeliling, tetapi kini hanya tinggal beberapa yang berkeliling. Ya, gerobak telah digantikan oleh mobil box kecil terbuka. Pengeras suara akan dilengkapi di sebuah truk kecil terbuka yang sering dihiasi dengan lentera tradisional. Nantinya, orang-orang keluar dalam cuaca dingin untuk membeli karena rasanya enak!

Yaki imo‘ dalam bahasa Jepang, berarti ubi panggang. Camilan yang populer, terutama di bulan-bulan yang lebih dingin di seluruh Jepang. Ubi manis ini warnanya ungu di luar, namun kuning di dalam setelah melalui proses pemanggangan dengan batu. Bagi penjual dengan mobil box, oven batu yang mereka bawa ada di belakang. 

Meski telah jarang, keberadaan pedagang yaki imo saat ini bisa kita dapatkan di sekitar stasiun kereta api atau tempat yang sedang ramai acara festival. Sebagai pengganti pedagang keliling dan mobil box, jika ke supermarket, ada juga ditemukan yaki imo di stand jualan mereka. Biasanya di samping stand supermarket disertai dengan stereo yang memainkan jingle yaki-imo.

Yaki imo dipanggang perlahan pada suhu rendah dengan waktu lebih dari satu jam. Camilan paling enak, sehat, murah, mudah didapat, dan cocok dengan hawa dingin yang menusuk. Perpaduan ciptaan-Nya yang sempurna. 

Mengapa ubi ini lebih banyak dijual di musim dingin? Karena ubi manis dipanen pada musim gugur. Ubi manis yang pertama kali dikenalkan di Jepang, disebut dengan “Satsuma Imo”. Dinamai demikian karena berasal dari daerah Satsuma di Pulau Kyushu. Daging putih ubi akan berubah warna menjadi kuning keemasan yang indah saat dipanggang. Yaki imo sangat khas karena dipanggang di atas batu panas atau kerikil. Ubi panggang ini di Jepang dikonsumsi sebagai camilan, bukan sebagai makanan utama.

Standard

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s