haiku

Otsukimi

Kelinci ramah

Legenda nenek moyang

Melihat bulan

(Haiku by @heningperwita)

Pernah mendengar istilah ohanami di Jepang? Ya, kegiatan di musim semi di mana orang Jepang mengagumi bunga sakura.  Tapi bagaimana dengan istilah otsukimi? Secara harfiah, otsukimi berarti memandang bulan. Di awal musim gugur, orang-orang Jepang berkumpul untuk menikmati keindahan bulan purnama.

Tradisi merayakan Harvest Moon (bulan purnama) datang ke Jepang dari Tiongkok pada periode Heian (794 M – 1185 M). Dalam tradisi tersebut, orang akan berkumpul di bawah bulan purnama sambil membaca puisi, bermain musik, dan menikmati hidangan musim gugur. Hidangan yang paling ikonik adalah tsukimi dango (bola-bola kecil mochi berbentuk bulat seperti bulan purnama). Makanan musim gugur lainnya yang umum selama tradisi ini berlangsung adalah labu Jepang (kabocha) dan talas. Ada juga tsukimi udon (semangkuk mie yang di atasnya diberi telur yang bulat seperti bulan). Hiasan rumput susuki pun turut hadir dalam acara otsukimi.

Ada legenda yang terkenal di musim ini, berjudul Tsuki no Usagi. Tsuki artinya bulan, dan usagi berarti kelinci. Dalam legenda tersebut diceritakan bagaimana kelinci yang bisa sampai ke bulan.

Alkisah suatu malam, Man on the Moon turun ke bumi menyamar sebagai pengemis.  Dia bertemu dengan rubah, monyet, kelinci (usagi) dan meminta makanan.  Rubah membawakannya ikan dari sungai, dan monyet membawa buah dari pohon, tetapi kelinci hanya bisa menawarkan rumput.  Jadi kelinci menyuruh pengemis itu untuk membuat api, dan ketika api itu dibuat, kelinci melemparkan dirinya ke dalam api untuk mempersembahkan dirinya kepada Man on the Moon.  Kagum dengan keramahan dan kemurahan hati kelinci, pengemis itu berubah kembali menjadi Man on the Moon dan menarik kelinci dari api.  Untuk menghormati kebaikan kelinci, Man on the Moon membawa kelinci kembali ke bulan untuk tinggal bersamanya.  

Cerita rakyat klasik ini sering dikisahkan kepada anak-anak Jepang sekitar waktu musim gugur dan panen raya (harvest time).  Jepang memang memiliki kebiasaan untuk menghargai alam yang berbeda kondisinya di sepanjang tahun. Ostukimi inilah sesuatu yang istimewa untuk musim gugur.  Tradisi yang berlangsung ratusan tahun sekaligus ungkapan doa kepada-Nya agar panen melimpah.

Standard

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s