Kaki menguning
Semua orang suka
Persimmon manis
(Haiku by @heningperwita)

Musim gugur memang mengasyikkan. Angin sejuk bertiup, daun mulai kemerahan lalu berjatuhan. Setiap orang pasti menyempatkan diri untuk duduk dan melihat daun-daun yang sedang berubah warna atau sekadar “melompat” ke dalam tumpukan daun yang gugur. Tak hanya karena keindahan alam-Nya di musim gugur, buah kaki yang telah berbuah, menjadi alasan lain mengapa orang-orang Jepang menyukai musim gugur.
Kaki tampak seperti labu dengan ukuran mini. Salah satu buah di musim gugur yang paling dinanti, dialah kaki (柿) atau persimmon (meskipun agak berbeda dari persimmon yang lazim ada). Kaki kaya akan serat, vitamin A, vitamin C (melebihi lemon), juga vitamin B kompleks. Konon, daun dari pohon kaki dapat digunakan sebagai teh, dan diketahui mengandung pro vitamin C tingkat tinggi.
Ada dua jenis kaki. Pertama, fuyuu-gaki berbentuk bulat, gemuk, dan terlihat seperti labu mini atau tomat oranye. Meski belum lembek, jenis ini sudah enak untuk dinikmati dengan teksturnya yang crunchy. Di Jepang, fuyuu-gaki biasanya dimakan sebagai makanan penutup, dikupas dengan pisau, dibuang bijinya, kemudian dipotong-potong seperti apel. Jika sudah lembek, maka bisa dibelah dua lalu disendok begitu saja.
Jenis kedua ada hachiya-gaki berbentuk sedikit lonjong memanjang. Tidak seperti fuyuu-gaki, jenis kedua ini agak sedikit pahit dan bergetah jika tidak benar-benar matang. Untuk mengakali getahnya, orang Jepang bisa membuatnya menjadi hoshigaki (kaki kering). Hoshigaki adalah buah kering yang sangat istimewa. Hachiya-gaki yang masih bergetah tadi, dikupas lalu digantung dengan tali dan dibiarkan kering selama satu bulan di tempat yang terkena sinar matahari. Setelah mereka membentuk kulit baru, disebutlah hoshigaki.
Saya jatuh cinta dengan kaki selama berada di Jepang. Di bulan Oktober inilah, persediaan kaki melimpah. Kaki harus segera dimakan dalam satu atau dua hari karena mereka cenderung cepat matang dan lembek.