Mahkota emas

Karpet kuning alami

Pohon tertua

(Haiku by @heningperwita)

Setelah rumput Susuki mekar dengan warna peraknya, dan sebelum Momiji sempurna kemerahannya, ada satu lagi pohon primadona musim gugur di Jepang. Dialah Ginkgo. Nama lengkapnya Ginkgo Biloba, dikenal sebagai Icho (銀杏) dalam bahasa Jepang. Spesies pohon ini termasuk yang paling kuno sehingga orang Jepang sangat menghargai keberadaannya. Ginkgo tertua ada di wilayah Tokyo, dengan usia pohon yang telah mencapai 700 tahun. 

Penelitian mengungkapkan bahwa pohon Ginkgo mulanya ditanam di China pada akhir abad ke-10 atau ke-11, dan beberapa abad kemudian dibawa ke Korea dan Jepang.  Pertama kali, Ginkgo ditanam di China dekat kuil dan di kebun, pohon Ginkgo juga mulai dibudidayakan secara luas di kota-kota.  Setelah berhasil dibawa ke Jepang, Ginkgo dibawa ke Eropa, lalu menyusul ke Amerika Utara, dan akhirnya sampai juga ke daerah beriklim subtropis lainnya di bumi.  Sejak itu, Ginkgo Biloba telah menjadi salah satu pohon yang paling banyak ditanam dan dikenal di dunia.

Daun pohon Ginkgo tidak berubah menjadi merah. Sebaliknya mereka berubah menjadi warna kuning cemerlang. Di Jepang, pohon Ginkgo lebih mudah ditemukan di kuil, taman kota, dan terkadang di sepanjang jalan. Ginkgo memiliki biji berbentuk seperti kacang, yang disebut dengan Ginnan. Pertengahan November hingga awal Desember, merupakan saat paling mengesankan menyaksikan keindahan kuning emas Ginkgo. 

Melihat langit biru yang cerah dengan latar kuning emas dari Ginkgo, merupakan pemandangan yang menyejukkan mata. Ginkgo memiliki ciri khas pohon yang menjulang tinggi sehingga tampilan warna kuning emasnya dapat dilihat dari kejauhan seperti mahkota. Ketika Ginkgo menggugurkan daun kuningnya, maka kita dapat menyaksikan hamparan karpet kuning alami yang menutupi tanah. Kuning keemasan Ginkgo menambah kesempurnaan pemandangan musim gugur yang ditawarkan oleh-Nya.